Asalamualaikum kepada semua pengunjung blog ini.. semoga blog ini sedikit sebanyak mmberi manfaat kepada anda.. Insyaallah.

Wednesday, October 1, 2008

Sambutan Hari Raya Fitrah

HARI Raya Fitrah disambut dengan penuh kesyukuran dan kegembiraan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Malah, dikatakan disambut juga oleh para malaikat. Tersebut dalam khabar (hadis) : Pada malam satu Syawal, atas perintah Allah Tabaraka wa Taala, para malaikat turun ke bumi. Mereka berdiri di segenap jalan dan berseru dengan suara yang dapat didengar oleh segala makhluk kecuali jin dan manusia : "Hai umat Muhammad. Keluarlah (beribadatlah) kamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah!" Pada pagi hari raya, apabila berhimpun para muslimin dan muslimat di tempat-tempat ibadat, Allah Taala berfirman, "Hai sekalian malaikat-Ku. Apakah balasan kepada orang-orang yang mengambil upah (mengerjakan ibadat mereka)?" Sembah para malaikat, "Hai Tuhanku, Balasannya, disempurnakan upahan (pahala) bagi mereka". Allah berfirman lagi, "Persaksikanlah sekalian kamu, hai malaikat-Ku, bahawa Aku sesungguhnya telah menjadikan pahala puasa Ramadhan itu keredhaan-Ku dan keampunan-Ku. Hai sekalian hamba-Ku (umat Muhammad). Demi ketinggian-Ku dan kebesaran-Ku, Aku perkenankan permohonan kamu pada hari ini. Demi ketinggian-Ku dan kebesaran-Ku, sesungguhnya Aku tawaqquf (menamatkan) segala dosa kamu. Sesungguhnya kamu telah meridhakan Aku dengan keridhaan kamu". Kurniaan Allah S.W.T untuk umat Muhammad s.a.w itu disambut oleh para malaikat dengan rasa amat sukacita. Sejarah memperlihatkan satu Syawal menjadi pilihan Allah Taala untuk melakukan sesuatu yang teristimewa. Pada hari satu Syawal, Allah menciptakan syurga. Pada hari satu Syawal juga Syajaratul-Thuubaa( Pokok Kebahagiaan ) ditanam. Pada hari Fitrah juga tukang-tukang sihir Fir'aun diampunkan Allah dosa mereka.

Tuesday, September 30, 2008

Ramadhan al-Mubarak akan berlalu meninggalkan kita

Adakah kita termasuk yang merindukan kehadiran bulan Ramadhan, saudaraku?Jika ya, inilah keindahan bulan yang kita sangat rindukan itu sedang bersama kita. Inilah detik demi detik waktu, kita lalubersamanya. Inilah masa-masa bahagia , masa-masa semakin dekatnya jiwa bersama Allah, masa-masa kedamaian, hal yang belum tentu kita temui saat ia tidak bersama kita lagi. Saudaraku,
Hirup lah dalam-dalam udara malam-malam nya. Hiruplah dalam-dalam udara sahurnya. Kita kini sedang berada pada hari-hari perpisahan yang sangat memilukan.
Perpisahan dengan bulan mulia yang telah hadir bersama seluruh keindahan dan keistimewaannya bersama kita. Perpisahan dengan bulan terindu yangkeutamaannya tak dapat dikalahkan oleh apapun yang terindah dalam hidup।

Jika Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melakukan satu ibadah sunnah dalam bulan Ramadhan, maka ia seperti orang yang melakukan ibadah wajib di bulan selain Ramadhan. Dan barang siapa yang melakukan ibadah wajib di bulan Ramadhan maka ia seperti orang yang melaksanakan 70 ibadah wajib di selain bulan Ramadhan”. (HR Ibnu Khuzaimah).

Maka, berpisah dengan bulan ini berarti kita meninggalkan kesempatan meraih pahala kebaikan yang berlipat-lipat।

Jika Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, kegembi raan saat berbuka dan kegembiraan tatkala bertemu dengan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)..

Maka, perpisahan dengan bulan ini, bererti terlewatn ya dua momentum kegembiraan di kala buka puasa itu। Jika Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang berpuasa kerana keimanan dan semata-mata mengharap pahala, nescaya diampuni dosanya yang telah lalu.
(HR. AlBukhari dan Muslim).

Maka, perpisahan dengan bulan ini adalah hilangnya kesempatan kita untuk memperoleh ampunan Allah SWT terhadap dosa-dos a kita yang menggunung.Saudaraku,

Jika Rasululah SAW bersabda, “Barang siapa yang menunaikan qiyamullail pada bulan Ramadhan kerana keimanan dan mengharapkan pahala, nescaya akan diampuni dosa-dosa-nya yang telah lalu.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim
)

Maka usainya kebersamaan kita dengan bulan Ramadhan adalah lenyapnya kesempatan kita untuk menunaikan sholat malam dengan jaminan pahala ampunan atas dosa dan kekhilafan, yang kita sudah tenggelam di dalamnya.

Jika Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang solat tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala solat semalam suntuk (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)

Lalu bagaimana dengan kualitas ibadah solat tarawih yang sudah kita lakukan? Perpisahan dengan bulanSuci ini, berarti juga kita akan kehilangan pahala solat tarawih। Kehilangan pahala semalam suntuk.

Jika para salafushalih, selama bulan ini berlumba-lumba memperbanyak membaca AlQur’an. Malaikat Jibril memperdengarkan AlQuran kepada Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan. Utsman bin Affanmengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari pada bulan Ramadhan. Sebahagian salafushalih mengkhatamkan Al- Qur’an dalam solat tarawih setiap tiga malam sekali, tujuh malam sekali dan sepuluh malam sekali. Mereka selalu membaca AlQur’an baik di dalam solat maupun di luar solat। Jika Imam Asy-Syafi’i dapat mengkhatamkan Al- Qur’an sebanyak enam puluh kali di luar solat dalam bulan Ramadhan।

Sementa ra Al-Aswad mengkhatamkannya setiap dua hari sekali. Qatadah selalu mengkhatam kannya setiap tujuh hari sekali di luar Ramadhan, sedangkan pada bulan Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap tiga hari sekali. Dan pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan ia mengkhatamkann ya setiap malam. Pada bulan Ramadhan Imam Az-Zuhri menutup majlis-ma jlis hadith dan majlis-majlis ilmu yang biasa diisinya. Ia mengkhususkan diri membaca Al-Quran dari mushaf. Dan Imam Ats Tsauri, beliau meninggalkan ibadah-ibadah lain dan mengkhususkan diri untuk membaca Al-Quran.

Jika mereka demikian tinggi semangat dan mujahadahnya (kesungguhannya) membaca Al-Qur’an di bulan ini. Bagaimana dengan ibadah membaca Al Qur’an yang kita lakukan? Bila Ramadhan berlalu, berarti kita pun kehilangan kesempatan agung untuk memperoleh barakah istimewa dari membaca Al Quran di bulan ini…

Jika Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 1-3).

Dan jika Rasulullah SAW senantiasa mencari malam Lailatul Qadr dan memerintahkan sahabat untuk mencarinya. Beliau membangunkan keluarganya pada malam sepuluh terakhir dengan harapan mendapat malam Lailatul Qadr.

Jika dalam Musnad Ahmad dari Ubadah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang bangun sebagai usaha untuk mendapat malam Lailatul Qadr, lalu ia benar-benar mendapatkannya, nescaya akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang”

Jika kaum salaf dari kalangan sahabat dan tabiin mandi dan memakai minyak wangi pada sepuluh malam terakhir untuk mencari malam Lailatul Qadr, malam yang telah dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah. Maka perginya bulan ini dari sisi kita, berarti terlewatnya kesempatan yang tak pernah terbayar dalam seluruh hidup kita sekalipun. Bererti, lenyapnya kesempatan kita memperoleh keuntungan 1000 bulan yang sangat jauh lebih daripada usia kita sendiri.Saudaraku,

Jangan sia-siakan detik detik perpisahan ini. Rasakan benar-benar kehadiran kita di sini, di bulan ini.

Lantunkan dzikir, tilawah Al Qur’an, munajat, permohonan ampun di sini. Buang kepenatan, hilang kan rasa lelah, dan paksalah diri ini. Hanya untuk hari-hari terakhir menjelang perpisahan dengan bulan penuh kemuliaan. Kejarlah segala yang terluput dari diri kita pada malam Lailatul Qadr. Sekarang, saudaraku. Jangan tunda lagi.Dan, menangislah. Kerana kita pun harus berpisah dengan bulan ini…

Sumber: Beranda.blogsome.com

Monday, September 29, 2008

SelamatHari Raya





PMAPIUM ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO